Pada tahun 1970-an dan 80-an, Dr. Robert O. Becker, MD, penulis terlaris The Body Electric dan peneliti pionir ternama dalam manfaat penyembuhan ion perak yang dihasilkan secara elektro melakukan penelitian terobosan pertama yang mendemonstrasikan keefektifan perak melawan sel kanker.
Kemudian beliau mengatakan bahwa di bawah keadaan yang tepat, perak benar-benar dapat mengubah sel-sel kanker kembali menjadi sel-sel sehat.
Di laboratoriumnya, Dr. Becker menghasilkan ion perak langsung ke dalam kultur sel kanker, menggunakan mesin yang sangat mirip dengan generator perak koloid modern yang menghasilkan arus mikro-amp listrik kecil dan positif.
Dr Becker mampu menyebabkan sel kanker untuk berdiferensiasi, yang berarti mereka kembali ke sel induk primitif yang sehat.
Sel punca primitif yang sehat ini kemudian dapat memperbaharui diri melalui pembelahan sel mitosis dan kembali berdiferensiasi menjadi jenis sel khusus.
Dengan kata lain, jika sel-sel jantung baru dibutuhkan, mereka akan menjadi sel-sel jantung. Jika sel prostat baru dibutuhkan, mereka akan menjadi sel prostat. Dan seterusnya.
Dan baru-baru ini, para peneliti Inggris telah mengumumkan sebuah studi baru yang menunjukkan keefektifan mengejutkan perak terhadap tumor kanker....Tetapi berita ini diabaikan oleh media berita AS....
berita tentang:
"Perak dapat membunuh beberapa tumor lebih baik daripada kemoterapi dengan lebih sedikit efek samping."
Peneliti melalukan tes laboratorium yang memaparkan sel-sel kanker payudara dan usus besar ke berbagai bahan kimia berbasis perak selama enam hari.
Hasilnya, yang diterbitkan dalam jurnal Dalton Transactions, menunjukkan bahwa senyawa perak ini 'sama efektifnya dengan Cisplatin' dalam membunuh kanker dengan potensi efek samping yang lebih sedikit.
Para peneliti membandingkannya dengan Cisplatin, yang saat ini digunakan untuk mengobati berbagai macam kanker, tetapi diketahui memiliki efek samping yang keras termasuk mual, muntah dan bahkan kerusakan ginjal.
Tentu saja, efek samping obat kemoterapi bisa sangat sulit. Bahkan, kadang-kadang efek racun obat kemoterapi yang mematikan yang membunuh korban kanker sebelum kankernya sendiri.
Menemukan obat yang efektif, namun tidak beracun adalah masalah yang berkelanjutan, tetapi hasil awal ini merupakan langkah penting dalam menyelesaikannya.
Ini tentu saja merupakan rangkaian penelitian menarik tentang efek perak anti-kanker yang sudah lama diduga.
Dan kita hanya bisa berharap
para peneliti melanjutkan dengan garis penelitian medis ini, untuk kepentingan semua umat manusia.
MARI HIDUP SEHAT BERSAMA ENERGZE WATER.. !